Sabtu, 09 April 2011

BREAK THE LIMIT

Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan memberikan training di Bandung. Karena acara dimulai jam 13.00 maka saya berangkat dari Jakarta pukul 9.30 .. Ketika mulai memasuki tol ke arah Sadang, di
belakang saya ada sebuah mobil Lexus berwarna hitam yang melaju dengan kecepatan tinggi. Tetapi yang saya suka walaupun ia melaju dengan kecepatan tinggi, ia tidak memaksakan kehendak. Jika mobil di depannya tidak mau memberi jalan, maka ia yang mengalah dengan mengambil jalan ke kiri dahulu baru kemudian balik lagi ke jalur kanan.

Supaya tidak ngantuk karena saya menyetir sendirian dan tertarik dengan cara menyetir si mobil hitam ini, iseng-iseng saya membuntuti mobil tersebut dari belakang. Saya ikuti cara ia menyetir, termasuk
kecepatannya. Ketika tidak ada mobil lain di tol, kecuali mobil tersebut dan mobil saya, mobil hitam tersebut menambah kecepatannya. Karena sedang membututi, tanpa sadar saya ikut menambah kecepatan mobil saya.

Ketika saya melihat panel kecepatan, menunjukkan angka 160 km/jam. Padahal selama ini, kecepatan tercepat yang pernah saya tempuh adalah 140 km/jam, saya tidak berani melaju diatas itu. Tapi dengan adanya mobil yang saya ikuti, saya bisa tembus rekor kecepatan mobil saya. Sesuatu yang sulit saya lakukan jika tidak ada sparringnya.

Karena saya berhenti di suatu tempat, saya kehilangan mobil hitam tersebut. Ketika saya mulai memacu kendaraan lagi, saya coba untuk berlari 160 km/jam lagi. Saya berhasil mencapai kecepatan tersebut
tetapi tidak berani terlalu lama karena belum terbiasa. Ketika kemudian ada mobil lain lagi yang melaju dengan kecepatan tinggi dan saya buntuti, saya bisa masuk lagi ke 160 km/jam dengan durasi yang cukup
lama.

Sama seperti kehidupan ini, seringkali kita merasa sudah maksimal melakukan sesuatu. Kita merasa tidak mungkin lagi melakukan sesuatu yang lebih baik lagi. Namun kalau kita mempunyai sparring partner yang lebih hebat dari kita, entah itu seorang atasan, seorang coach, seorang mentor, role model atau apapun, maka kita bisa terpacu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.

Namun jika kita belum matang belajar dari sparring partner kita dan mencoba untuk mandiri, mungkin agak sulit bagi kita untuk terus berada di kondisi sama seperti ketika ada sparring partner. Nantinya jika kita
sudah mempunyai pola dan terbiasa, barulah kita mulai bisa mandiri.

Robert Kiyosaki mengatakan bahwa penghasilan seseorang ditentukan 5 orang terdekatnya. Ilustrasi saya mengenai kecepatan mobil bisa menjelaskan pernyataan dari Robert Kiyosaki tersebut. Jika orang-orang
di dekat kita hanya biasa-biasa saja, maka sulit bagi kita untuk melakukan sesuatu yang luar biasa. Namun kalau kita biasa tetapi di sekelilingnya luar biasa, maka kita akan terpacu untuk juga menjadi luar
biasa.

Apakah ada penjelasannya secara Science? Ternyata ada. Di dalam otak manusia ada sekumpulan sel syaraf yang disebut Mirror Neuron, yang bertugas meniru apa yang dilakukan oleh orang lain. Jika di
sekelilingnya orang hebat atau luar biasa, maka Mirror Neuron kita akan meniru mereka sehingga menjadikan kita juga hebat dan luar biasa. Kalau sebaliknya, maka Mirror Neuron-pun juga akan meniru yang sebaliknya.

- Siapa mobil hitam yang akan anda ikuti agar bisa menembus kecepatan anda selama ini ?
- Siapa orang hebat dan luar biasa yang akan anda ikuti agar bisa menembus batas yang selama ini membatasi hidup anda ?

Temukan orang tersebut, ikuti dan pelajari bagaimana ia memandang dirinya, bagaimana keyakinan dan nilai-nilai kehidupan yang ia pegang, bagaimana ia membangun kapabilitasnya, bagaimana tingkah lakunya, maka anda akan mendobrak batas yang selama ini membatasi hidup anda !

Step Up, Live Life to the Max and Make Your Dreams Come True !
Maaf jika saya mempunyai pemikiran yg mungkin sedikit berbeda dari rekan-rekan yang lain, mungkin ada beberapa point yg bisa saya garis bawahi kembali dalam Ilustrasi cerita pendek di bawah ini. Kita Bicara tentang Mobil, kecepatan, orang lain, dll. Banyak sekali faktor di cerita tersebut yg berpengaruh terhadap diri kita, dan di cerita tersebut menjelaskan semua detail tentang faktor-faktor tersebut, tapi tidak ada penjelasan mengenai Diri kita sendiri.
        Memang Benar orang di sekitar kita berpengaruh terhadap kita mungkin yg di maksud di atas adalah Ke dua orang tua kita dan saudara-saudara kita yg lain yg sangat dekat dengan kita, saya setuju sekali mereka akan membentuk Pola berfikir kita dari kita Bayi sampai dengan batas waktu tertentu, saya menyebutnya Basic Of Thinking (Pola dasar kita dalam Berfikir). Untuk selanjutnya Pola berfikir tersebut akan kita gunakan setiap saat dalam kehidupan kita sehari-hari dan dapat menentukan sukses tidaknya kita di masa depan.
        Pernah dengar anak dari kalangan ekonomi bawah dapat menjadi pengusaha sukses, atau anak dari seorang ekonomi tinggi menjadi bandar narkoba, pernah dengar orang lulusan sarjana jadi Office Boy hotel/bell Boy hotel/supir taksi/supir pribadi. apakah Uang, kepandaian, fasilitas menjadi faktor paling besar sehingga mereka memilih masa depan mereka seperti itu..??
        menurut saya jawabannya ada di diri kita sendiri.. dan bukan pada orang lain, Basic of thinking sudah kita miliki. Mind Set/Pola berfikir sudah kita miliki, faktor kesuksesan orang lain, fasilitas, kemampuan dll itu hanya instrument/alat kita dalam mencapai tujuan. Kita harus punya Gool/Tujuan/Cita-cita kita sendiri dan bukan meniru atau mengikuti orang lain. kita harus bisa bilang " Saya Bisa" + usaha.

1.) kalau kita hanya mengikuti orang lain, maka kita tidak bisa lebih dari orang tersebut.

2.) Kita hanya bisa lebih dan berhasil jika ada pendamping/orang lain (Tidak mandiri dong).

3.) Orang dewasa Pola berfikirnya cendrung sulit berubah(bukan tidak bisa).. so sukses tidaknya anda tergantung 5 orang yg saya artikan orang terdekat anda dari anda bayi sampai dengan anda menginjak dewasa, bukan orang terdekat anda setelah anda dewasa.

4.) Jadilah diri kita sendiri dan bukan menjadi diri orang lain.

5.) Anda ingin sukses anda harus menyiapkan segala sesuatunya sejak Dini. Siapkan diri anda, tumbuhkan pola berfikir anda yg terbaik sehingga dapat mencapai sesuatu Beyond the expectation/harapan dan bukan 160 Km, bukan 200 Km.

6.)Menurut saya kita harus lakukan hal biasa dengan luar biasa dan melakukan luar bisa dengan lebih luar biasa lagi, jangan pernah membatasi kemampuan dan pola berfikir yang kita miliki sendiri.
Step Up, Live Life to the Max and Make Your Dreams Come True

Berlangganan via RSS Feed

Anda Ingin artikel seperti ini langsung ke Email anda Silahkan masukkan alamat Email anda Untuk Berlangganan :

Enter your email address:

Buka email anda & klik link konfirmasi berlangganannya FeedBurner

KIRIM SMS GRATIS


Make Widget

Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates