1.Modal berbisnis properti itu besar. Apalagi bermain sebagai developer. Kapitalisasi modalnya besar.
2.Anda membeli lahan serta mengolahnya, membayar perijinan, legalitas, perencanaan, membangun unit2nya, fasumnya
3.Hanya saja tidak harus dengan modal sendiri bukan?
4.Modal sendiri | Kalau Anda punya uang untuk memutar bisnis ini, disebut modal
sendiri.
5.Modal Investor | Kalau Anda “ngaku” gak punya uang, ya pakai modal investor alias orang yang punya modal uang.
6.Modal Tanah | Kalau Anda bisa mendapatkan kerjasama tanah, berarti pemilik tanah memodali Anda dengan tanahnya.
7.Modal Ngutang | Kalau gak pny uang u/ bikin perencanaan, promosi dll ya ngutang sama org yang percaya sama Anda. | 8.Uang Muka Konsumen | Kalau perencanaan udah jadi, promosi udah siap, bolehlah kita jualan. Syukur2 ada yg bayar UM.
9.Ketemu kontraktor yg mau dibayar belakang itu meringankan buat developer. Krn biaya bangunan udah dimodalin dia.
10.Kalau dpt KPR Inden, developer bisa dapet tuh modal 20-40% dari KPR yang dicairkan sblm pembangunan dimulai. Nah!!!
11.Kalau sudah ada konsumen, developer bisa tuh mengajukan kredit konstruksi ke bank.
12.Agunannya lahan tsb. Cuma cukup bayar bunga saja. Nanti pas KPR cair, otomatis akan melunasi kredit konstruksi.
13.Kalau Anda punya bisnis lain, bisa lah mengajukan fasilitas kredit ke bank atas usaha anda itu
14.Hanya saja sebenarnya ini tidak diperkenankan. Tapi kalau mau nekat, silahkan saja. |
01.52
Iman
Posted in: Berpikir Usaha
