Senin, 09 Mei 2011

Mengenal Langkah Sang Juara

Sudahkah hari ini anda tersenyum? Pertanyaan yang tidak bermutu, cuman basa-basi dan perenyah saja dalam bacaan ini mungkin. Hal yang kecil? Ok, itu betul hanya hal kecil saja. Tapi ingatlah hal besar itu datangnya dari hal kecil. Terlalu banyak hal kecil atau urusan yang kita anggap remeh itu adalah suatu hal yang seharusnya kita perhatikan. Bukankah hal-hal besar itu berasal dari hal-hal kecil. Dulu waktu kita masih bayi, pelan-pelan belajar berjalan pada tahun pertama. Ini hal yang normal, semua kita juga mengalami hal yang serupa. Lalu pada tahun-tahun berikutnya kita berjalan dengan lihai tanpa terhuyung-huyung lagi. Kemudian tahapan berikutnya adalah berlari. Kalau saya ingat-ingat sepertinya tidak ada yang mengajarkan saya untuk berlari. Lalu kenapa saya bisa berlari? Jawabannya, itulah tahapan kehidupan manusia normalnya. Ada langkah-langkah yang harus dilalui. Tidak mungkin langsung bisa lari tanpa bisa berjalan terlebih dahulu.

Lalu apa yang membedakan kita dengan pelari itu? Bukankah mereka juga seperti kita? Yang belajar berjalan sewaktu masih bayi kemudian belajar berlari, terjatuh dan bangun lagi. Mengapa merela bisa leri lebih kencang dari kita? Mengapa mereka bisa jadi juara diantara yang lainnya? Berapa sesilih waktu yang membuat seorang pelari bisa kalah? Terkadang tidak lebih hanya dalam hitungan beberapa detik saja. Tapi yang juara tetaplah juara walaupun hanya perbedaan detik itu. Hanya hitungan detik! Jika mereka bisa, kenapa kita tidak? Mereka manusia, kita juga manusia.

Rahasia untuk jadi pemenang yaitu tidak menyerah. Hanya menjadi sedikit lebih dari orang lain. “Going extra miles” jika orang lain bisa, kita juga pasti bisa. Ketekunan untuk mengumpulkan hal-hal kecil yang mungkin belum kita miliki. Bagaimana kita bisa melangkah untuk hal yang lebih besar jika hal kecil itu kita abaikan. Kapan kita kan memulainya? Jangan ditunda, mari kita mulai dari sekarang. Mulai menyusun langkah-langkah kecil untuk hal-hal yang lebih besar. Satu hal lagi untuk melengkapi langkah kita, jangan pernah berhenti melangkah tapi awas jangan salah langkah. Tidak ada kata-kata berhenti sebelum mencapai tujuan, melangkahlah walau dengan langkah kecil asal tetap maju. Apa anda sudah lupa tentang amalan yang dicintai Allah? Amalan yang Kontiniu, berkelanjutan. Sekarang, besok dan sampai kapan pun.

Kenapa mereka bisa jadi luar biasa? Padahal Mereka juga normal seperti kita. Hidup ditempat yang sama bahkan menghirup udara yang sama juga. Langkah yang tak pernah terhenti itu kuncinya. Tidak menghindar dari jalan yang tertimpa kayu tapi menyingkirkan kayu untuk bisa terus melanjutkan langkahnya. Jangan pernah bertanya “berapa jauh aku telah melangkah?” tapi tanyalah pada diri anda “masihkah aku melangkah?.” Tetap melangkah, lebih cepat satu langkah dari langkah mereka.

Sumber: Muda.kompasiana

Berlangganan via RSS Feed

Anda Ingin artikel seperti ini langsung ke Email anda Silahkan masukkan alamat Email anda Untuk Berlangganan :

Enter your email address:

Buka email anda & klik link konfirmasi berlangganannya FeedBurner

KIRIM SMS GRATIS


Make Widget

Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates